About me

AKU ADALAH DIRIKU
           Nama saya Rias Bahar Rizqi, nama panggilan saya Bahar. Ayah saya bernama Sukhairi dan ibu saya bernama Sayidatun Roisah. Saya anak pertama yang tidak punya saudara, dan saya adalah anak laki-laki yang orang tua miliki. Saat ini saya tinggal di kabupaten Gresik, tepatnya di jalan jalan sitarda RT1/RW1 desa Lasem, kecamatan Sidayu. Saya lahir di Gresik tanggal 02 bulan Juli tahun 1995.
         Tahun 2001, saya mulai memasuki bangku sekolah dasar. Saat itu saya bersekolah di MI Al-firdaus, selama 6 tahun saya belajar disekolah itu. Saya melanjutkan kembali sekolah saya di MTS Ihyaul ulum Dukun hingga saya lulus pada tahun ajaran 2007/2008.
         Setelah itu saya melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi di SMA N 1 Sidayu Gresik, selama tiga tahun saya berangkat sekolah ketempat tersebut mengendarai sepeda. Saat itu saya memang merasa lelah dan berat dalam mencari ilmu, namun saat itu pula saya sadar, betapa nikmatnya hidup yang diberikan Tuhan saya, yaitu Allah swt., kepada saya. Sebab saya tahu diluar sana masih banyak anak-anak yang bahkan merasakan bangku sekolah dasarpun tidak, apalagi melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi seperti saya.
           Tahun ajaran 2010/2011 saya lulus dari  SMA N 1 Sidayu Gresik. Disinilah saya mulai membangun cita-cita, mimpi dan harapan saya kedepan.

Cita-cita berawal dari mimpi
             Ketika saya duduk dibangku kelas X, saya mendapat sebuah pertanyaan yang sebenarnya sering saya dengar dan sering pula saya jawab, namun tak pernah memikirkannya lebih jauh lagi. Pertanyaannya sederhana, tetapi tetap saja membuat saya berpikir 1000 kali lagi untuk menjawabnya, pertanyaan itu adalah: cita-cita kamu mau jadi apa? …
             Saya ingat, pertanyaan tadi sebenarnya sudah terlontar sejak saya masih kanak-kanak dan saat itu pula saya sudah bisa menjawabnya. Bedanya dengan sekarang, saya menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah keyakinan atas dasar pemikiran saya sendiri.
           Dulu, saya menjawabnya asal. Hari ini saya jawab ingin menjadi dokter, besok saya jawab ingin menjadi guru, esoknya lagi saya menjawab menjadi penata busana, esoknya lagi saya jawab ingin menjadi arsitektur, begitulah seterusnya.
Setelah itu, sayapun lebih berhati-hati dalam menentukan cita-cita juga mencari jati diri saya.